Rabu, 04 Februari 2015

Parafrase Puisi Tuhan Telah Menegurmu

Sekarang ini, Tuhan telah memperingatkan manusia dengan cukup sopan. Lewat perut anak- anak jalanan yang kelaparan. Untuk mencari makan, mereka harus bekerja keras.Namun, tidak banyak orang yang mau membantunnya karena rasa cintanya kepada hartanya. Mereka enggan memberikan hartanya untuk sesuap nasi.

Tuhan  juga telah menegur manusia dengan cukup sopan. Lewat suara adzan yang berkumandang ketika waktu sholat tiba. Adzan tersebut memanggil kita untuk segera melaksanakan shalat  dan mengingat kekuasaan-Nya. Tetapi, manusia tidak melaksanakan dengan segera. Mereka masih melakukan kegiatan duniawinya dan menunda ibadahnya.

Hai manusia, semakin kau melalaikan ibadahmu. Tuhan akan menegurmu dengan semakin keras. Lewat sejumlah bencana alam. Banjir di Jakarta, tanah longsor di Banjarnegara, tsunami di Aceh, dan gempa bumi di Bantul. Semilir angin berubah menjadi deru angin yang meraung kencang. Air yang mengalir jernih berubah menjadi keruh dan menggenangi pemukiman.

Rumah- rumah menjadi roboh, barang barang mewah hilang dengan mudahnya, dan  banyak nyawa yang melayang.Begitu mudahnya Tuhan menghilangakn segala aset  duniawimu. Tidaklah engkau sadari ? .Semua ini  Tuhan lakukan untuk mengingatkan manusia akan kekuasaan-Nya.

Ingatlah manusia ! Sejak dalam kandungan, engkau telah berjanji untuk selalu menyembah-Nya. Untuk selalu menomor satukan-Nya. Namun, engkau melalaikan-Nya. Engkau lebih mementingkan hal  yang bersifat sementara saja. Jangan kau lalaikan kewajibanmu. Jangan kau buat Tuhanmu murka. Kerjakanlah kewajibanmu terhadap Tuhanmu.





1 komentar:

  1. Ya, bagus analisis Anda. Tolong puisinya segera menyusul, Bro!

    BalasHapus